BeritaNU.NET
Tuesday, October 21, 2025
  • Login
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
    Manaqib KH Anwar Musaddad: Sang Diplomat Sejati dari Priangan

    Manaqib KH Anwar Musaddad: Sang Diplomat Sejati dari Priangan

    Di Pertempuran Surabaya, Hanya Ada (Kekuatan ) NU!

    Di Pertempuran Surabaya, Hanya Ada (Kekuatan ) NU!

    WALHI Adakan Konferensi Orang Muda untuk Suarakan Perubahan Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik

    WALHI Adakan Konferensi Orang Muda untuk Suarakan Perubahan Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik

    RM Rawon Bidadari Kediri Sediakan Makan dan Minum Gratis sebagai Dukungan Aksi Politik untuk Prof. Mahfud

    RM Rawon Bidadari Kediri Sediakan Makan dan Minum Gratis sebagai Dukungan Aksi Politik untuk Prof. Mahfud

    Ucapan Selamat Cak Rofi, Leader Nahdliyyin United, untuk Bacapres Ganjar Pranowo dan Bacawapres Mahfud MD!

    Mengapa Nahdliyyin United Perlu Ada?

    Para Perempuan Mulia dan Maulid Nabi SAW

    Para Perempuan Mulia dan Maulid Nabi SAW

    Siapapun yang  Gandeng Tokoh NU Sebagai Cawapres di Pilpres 2024,  Insya Allaah Jadi RI 1

    Siapapun yang Gandeng Tokoh NU Sebagai Cawapres di Pilpres 2024, Insya Allaah Jadi RI 1

    Kesadaran Ekologis Pesantren Melalui Tradisi Ro’an

    Kesadaran Ekologis Pesantren Melalui Tradisi Ro’an

    Yusuf Mansur Mendorong Solusi Merdeka dari Utang: Menelusuri Tantangan Keuangan Masyarakat pada Peringatan Kemerdekaan RI ke-78

    Yusuf Mansur Mendorong Solusi Merdeka dari Utang: Menelusuri Tantangan Keuangan Masyarakat pada Peringatan Kemerdekaan RI ke-78

    Dahsyatnya Sedekah Jariyah dan Keistimewaanya

    Dahsyatnya Sedekah Jariyah dan Keistimewaanya

  • Internasional
    Inilah Fungsi PCINU yang Harus Nahdliyin Ketahui

    Inilah Fungsi PCINU yang Harus Nahdliyin Ketahui

    Mengenal Gastro kolonialisme | Jajahan Pangan di Papua Buat Masyarakat Untung atau Buntung?

    Mengenal Gastro kolonialisme | Jajahan Pangan di Papua Buat Masyarakat Untung atau Buntung?

    Menyelami Fenomena Child Free Berdasarkan Pandangan Islam

    Menyelami Fenomena Child Free Berdasarkan Pandangan Islam

    Trending Tags

    • Golden globes
    • Climate Change
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Sains
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
    Manaqib KH Anwar Musaddad: Sang Diplomat Sejati dari Priangan

    Manaqib KH Anwar Musaddad: Sang Diplomat Sejati dari Priangan

    Di Pertempuran Surabaya, Hanya Ada (Kekuatan ) NU!

    Di Pertempuran Surabaya, Hanya Ada (Kekuatan ) NU!

    WALHI Adakan Konferensi Orang Muda untuk Suarakan Perubahan Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik

    WALHI Adakan Konferensi Orang Muda untuk Suarakan Perubahan Masa Depan Indonesia yang Lebih Baik

    RM Rawon Bidadari Kediri Sediakan Makan dan Minum Gratis sebagai Dukungan Aksi Politik untuk Prof. Mahfud

    RM Rawon Bidadari Kediri Sediakan Makan dan Minum Gratis sebagai Dukungan Aksi Politik untuk Prof. Mahfud

    Ucapan Selamat Cak Rofi, Leader Nahdliyyin United, untuk Bacapres Ganjar Pranowo dan Bacawapres Mahfud MD!

    Mengapa Nahdliyyin United Perlu Ada?

    Para Perempuan Mulia dan Maulid Nabi SAW

    Para Perempuan Mulia dan Maulid Nabi SAW

    Siapapun yang  Gandeng Tokoh NU Sebagai Cawapres di Pilpres 2024,  Insya Allaah Jadi RI 1

    Siapapun yang Gandeng Tokoh NU Sebagai Cawapres di Pilpres 2024, Insya Allaah Jadi RI 1

    Kesadaran Ekologis Pesantren Melalui Tradisi Ro’an

    Kesadaran Ekologis Pesantren Melalui Tradisi Ro’an

    Yusuf Mansur Mendorong Solusi Merdeka dari Utang: Menelusuri Tantangan Keuangan Masyarakat pada Peringatan Kemerdekaan RI ke-78

    Yusuf Mansur Mendorong Solusi Merdeka dari Utang: Menelusuri Tantangan Keuangan Masyarakat pada Peringatan Kemerdekaan RI ke-78

    Dahsyatnya Sedekah Jariyah dan Keistimewaanya

    Dahsyatnya Sedekah Jariyah dan Keistimewaanya

  • Internasional
    Inilah Fungsi PCINU yang Harus Nahdliyin Ketahui

    Inilah Fungsi PCINU yang Harus Nahdliyin Ketahui

    Mengenal Gastro kolonialisme | Jajahan Pangan di Papua Buat Masyarakat Untung atau Buntung?

    Mengenal Gastro kolonialisme | Jajahan Pangan di Papua Buat Masyarakat Untung atau Buntung?

    Menyelami Fenomena Child Free Berdasarkan Pandangan Islam

    Menyelami Fenomena Child Free Berdasarkan Pandangan Islam

    Trending Tags

    • Golden globes
    • Climate Change
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Sains
No Result
View All Result
BeritaNU.net
No Result
View All Result
Home Opini

Kritik Trans7 dan Pelajaran tentang Etika & Etiket dari Budaya Ngesot di Pesantren

Admin Redaktur by Admin Redaktur
October 19, 2025
in Opini
0
Kritik Trans7 dan Pelajaran tentang Etika & Etiket dari Budaya Ngesot di Pesantren

Oleh: Wiwit Musaadah

Masih belum seminggu, keramaian di media sosial kembali riuh ketika budaya di pesantren dikritik oleh salah satu media televisi terkenal.

RELATED POSTS

No Content Available

Saya dan teman masih suka berdiskusi di kolom direct message yang ramai dengan pro dan kontra.

Terakhir, teman saya semakin geram dengan isu-isu baru yang muncul dan seolah mem-framing pesantren dari sisi yang tidak utuh. Kami tidak memihak Trans7, tapi sebagai orang NU tulen, kami juga tidak menelan mentah-mentah setiap potongan video yang beredar. Apalagi, ditambah dengan unknowable-nya; saya sebut begitu misalnya saat orang-orang NU mendemo Transmart di Bandung yang notabenenya bukan bagian dari Trans7.

“Menurutmu, apakah ini harus going this far?” tanya teman saya waktu itu. Saya sempat speechless dengan diskusi kita, lalu siang tadi saya mendapat pencerahan dari dosen saya Pak Aktobi Ghazali tentang bagaimana kita memahami perbedaan antara etika dan etiket, serta cara pandang budaya yang berbeda terhadap nilai kesopanan.

Budaya ngesot di depan kiai yang menjadi sorotan itu sebenarnya adalah bagian dari adab santri yang sarat makna. Di mata sebagian orang luar, perilaku itu tampak merendahkan diri secara fisik. Ngesot membuat baju jadi kotor, kaki pegal, lutut panas, bahkan tidak nyaman sama sekali. Tapi di balik rasa pegal itu, ada kesadaran spiritual yang tinggi santri ingin menunjukkan kerendahan hati di hadapan sosok yang mereka anggap pewaris ilmu para nabi.

Media dan masyarakat awam menghigligt hal yang sering kali disalahpahami. Kamera hanya menangkap gerakan tubuh, tanpa merekam niat dan adab di baliknya. Padahal, dalam dunia pesantren, cara santri mendekati kiainya adalah bentuk ekspresi cinta dan penghormatan bukan karena dipaksa, tapi karena tumbuh dari kebiasaan dan keyakinan. Saya juga mendapatakan quotes yang di share sahabat saya saat dia mengutip post Habib Husein Hadar,

Hasan bin Tsabit berdiri ketika Nabi Muhammad datang. Nabi Saw katakan ‘Janganlah berdiri (karena takut) seperti seorang budak pada tuannya.’ Hasan menjawab, ‘Ini berdiri (karena hormat) ketika seorang pecinta didatangi yang dicintainya.’

Di sinilah benturan budaya itu terjadi etiket pesantren yang sopan di mata santri bisa tampak aneh di mata masyarakat luar yang tidak memahami konteksnya.

Sebenarnya, perbedaan persepsi tentang kesopanan selalu ada. Di Barat, berbicara sambil menatap mata lawan bicara dianggap tanda kejujuran dan rasa hormat. Tapi di Indonesia, terutama dalam budaya Timur, menundukkan kepala justru dianggap sopan dan penuh tata krama. Begitu pula di pesantren ngesot dianggap cara paling rendah hati untuk menghormati ilmu, bukan simbol perendahan diri.

Masalahnya, ketika media besar seperti Trans7 menyoroti hal itu tanpa pemahaman kontekstual, yang muncul justru kesalahpahaman publik. Pesantren akhirnya tidak dipandang sebagai ruang pembentukan akhlak dan ilmu, tapi digambarkan sebagai institusi yang terbelakang dan feodalism karena ritualnya dianggap tidak rasional. Padahal, pesantren tidak pernah menuntut semua orang meniru gaya hidup mereka, sama seperti mereka juga tidak pernah memaksa budaya luar untuk mengadopsi adab santri.

Saya melihat satu hal penting etika dan etiket adalah dua hal yang harus kita bedakan. Etika berbicara tentang nilai moral (baik dan buruk yang bersifat universal) dan etiket adalah soal tata krama yang lahir dari kesepakatan sosial. Jadi, apa yang sopan di pesantren belum tentu sopan di ruang redaksi televisi, dan apa yang elegan di layar kaca belum tentu sama di ruang ngaji.

Sebelum mengkritik, kita perlu belajar, tabayun, dan memahami konteks. Tidak semua yang terlihat rendah berarti hina, dan tidak semua yang tampak modern berarti benar. Dalam pesantren, adab lebih tinggi dari ilmu. Tapi dalam dunia media, sensasi kadang lebih tinggi dari pemahaman.

Sebagai orang NU, saya tidak ingin fanatik membela pesantren tanpa berpikir kritis. Tapi saya juga tidak bungkam ketika tradisi luhur dianggap usang hanya karena tidak sesuai dengan standar sopan santun versi televisi. Karena ngesot adalah cara santri menghormati Kiainya.

Tags: budaya ngesotbudaya pesantrenetika dan etiketTrans7
ShareTweetSend

Related Posts

No Content Available
Seedbacklink

RECOMMENDED

Kritik Trans7 dan Pelajaran tentang Etika & Etiket dari Budaya Ngesot di Pesantren

Kritik Trans7 dan Pelajaran tentang Etika & Etiket dari Budaya Ngesot di Pesantren

October 19, 2025
PWNU DKI Bersama Pimpinan dan Alumni Pesantren se-Jakarta Rencanakan Aksi Damai di Kantor Trans 7 Esok Hari

PWNU DKI Bersama Pimpinan dan Alumni Pesantren se-Jakarta Rencanakan Aksi Damai di Kantor Trans 7 Esok Hari

October 15, 2025
PWNU Jakarta dan Pimpinan Pesantren Gelar Konferensi Pers, Tuntut Dewan Pers Berikan Sanksi ke Trans 7

PWNU Jakarta dan Pimpinan Pesantren Gelar Konferensi Pers, Tuntut Dewan Pers Berikan Sanksi ke Trans 7

October 15, 2025
Jaga Marwah Kiai dan Pesantren, Nawaning Nusantara DKI Jakarta Sampaikan Tuntutan ke Trans 7

Jaga Marwah Kiai dan Pesantren, Nawaning Nusantara DKI Jakarta Sampaikan Tuntutan ke Trans 7

October 15, 2025
BEM PTNU Se-Nusantara Ultimatum Trans7 atas Penayangan Narasi yang Melecehkan Kiai dan Pondok Pesantren Lirboyo

BEM PTNU Se-Nusantara Ultimatum Trans7 atas Penayangan Narasi yang Melecehkan Kiai dan Pondok Pesantren Lirboyo

October 15, 2025
Rombongan MWC NU Gambir melaksanakan ziarah ke makam KH Sholeh Darat yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah

MWC NU Gambir Ziarah ke Walisongo Perkuat Syiar dan Teladani Ulama Nusantara

October 13, 2025

Perkuat Tradisi Aswaja, MWC NU Gambir Adakan Ziarah ke Makam Para Wali

October 12, 2025
BeritaNU.net

CATEGORY

  • Advertorial
  • Artikel
  • Berita
  • Budaya
  • Daerah
  • Donasi
  • Ekonomi
  • Even
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • KOMPEC
  • Lingkungan
  • Obituari
  • Opini
  • Pendidikan
  • Politik
  • Pustaka
  • Sains
  • Tokoh
  • Usaha

Susunan Kepengurusan Beritanu.net

Pemimpin umum:
Rakhmad Zailani Kiki

Pemimpin Perusahaan:
Moch. Irwan

Pemimpin Redaksi:
Wiwit Musa’ada
Super Admin & Web Developer: M. Fikri
Redaktur dan Jurnalis:
Abdurrohman Mubarok
Desainer Grafis Visualisasi Konten:
Saeful Imron
Media Sosial Spesialist:
Rizki Pratami Putri

Recent Posts

  • Kritik Trans7 dan Pelajaran tentang Etika & Etiket dari Budaya Ngesot di Pesantren
  • PWNU DKI Bersama Pimpinan dan Alumni Pesantren se-Jakarta Rencanakan Aksi Damai di Kantor Trans 7 Esok Hari
  • PWNU Jakarta dan Pimpinan Pesantren Gelar Konferensi Pers, Tuntut Dewan Pers Berikan Sanksi ke Trans 7
  • Jaga Marwah Kiai dan Pesantren, Nawaning Nusantara DKI Jakarta Sampaikan Tuntutan ke Trans 7
  • BEM PTNU Se-Nusantara Ultimatum Trans7 atas Penayangan Narasi yang Melecehkan Kiai dan Pondok Pesantren Lirboyo
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Artikel
  • Internasional
  • Daerah
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Budaya
  • Kesehatan
  • Sains
  • Pendidikan
  • Tokoh
  • Donasi
  • Even
  • Lingkungan
  • Obituari
  • Sains
  • Usaha
  • Video
  • KOMPEC

© 2021 BeritaNU.net - Nahdliyyin United

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In