BERITANU.NET, JAKARTA- KOPERA (Komite Pesantren Ramah Anak) menggelar Webinar Urgensi Pelatihan Konseling Pesantren Ramah Anak pada hari Jumat, 3 Februari 2023. Acara yang dihadiri oleh 63 orang pengajar dan pengelola pondok pesantren ini membahas tentang pentingnya pondok pesantren menjadi pesantren ramah anak dan perlunya pengajar pondok pesantren memiliki kompetensi konseling dalam mengasuh para santri di pondok. Hadir sebagai pemateri, Dewan Pembina KOPERA dan Ketua RMI-NU Wilayah DKI Jakarta, KH Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag, M.M. yang akrab disapa dengan panggilan Kyai Kiki dan Ketua KOPERA yang juga Ketua Kesehatan Mental Indonesia Hena Rustiana, S.Psi, CFP.
Kyai Kiki menyampaikan bahwa ketidakramahan terhadap santri terjadi di pseudo pesantren. Pseudo pesantren adalah pesantren palsu yang dicirikan sebagai pesantren yang mengisolasi diri dari masyarakat sekitarnya. Ciri lainnya adalah santri putri tinggal satu atap atau satu rumah dengan pengasuh, pengajar atau musyrif pria, mempunyai aturan yang memiliki sanksi kepada santri di luar batas kewajaran, terjadi tindak kekerasan yang membudaya atau mengajarkan paham anti NKRI dan terorisme.
Hena Rustiana menyampaikan bahwa Pesantren Ramah Anak merupakan usaha menciptakan pesantren dan lingkungan sekitarnya agar dapat membuat anak nyaman, bersih, betah, khusyu beribadah, senang belajar, bermain dan berinteraksi. Selain itu juga terdapat sembilan indikator pesantren ramah anak, yang di antaranya adalah kemampuan pesantren dalam menangani masalah yang terjadi. Untuk itu, Hena menekankan pentingnya kemampuan Konseling dimiliki oleh pengajar dan pengelola pesantren. Hal ini ditujukan untuk mengurangi dan mencegah munculnya tindak kekerasan di lingkungan pesantren. “Pemimpin pondok pesantren harus memiliki komitmen untuk menjadikan pesantrennya sebagai pesantren ramah anak,” tegas Hena.
Dr.Hj Badrah Uyuni, MA, pimpinan Ma’had Aly Zawiyah Jakarta, yang menjadi moderator acara ini menyampaikan, kehadiran KOPERA diharapkan menjadi oase bagi perangkat pesantren termasuk masyarakat umum demi mengatasi keresahan yang timbul akibat fenomena terjadinya kekerasan di lingkungan pesantren.
Anggota KOPERA terdiri dari pengelola pesantren dan pengajar yang mewakili pesantren dan mendukung pesantrennya menjadi pesantren yang ramah anak. Fasilitas yang didapatkan anggota mencakup pelatihan Konseling Pesantren Ramah Anak, dan potongan harga untuk layanan KOPERA yang di antaranya mencakup layanan konsultasi psikologi dan dukungan psikologi awal.
Ustadzah Euis Wulan, salah satu peserta webinar menyampaikan bahwa ia mendapatkan banyak manfaat dari acara ini. Ustadzah Diana Puspita dari Pesantren Baitul Hikmah Depok berharap agar webinar seperti ini diadakan secara berkelanjutan. “Webinar hari ini memberikan kesegaran pikiran dan jiwa para pendidik/musyrif/musyrifah dalam membangun kompetensi diri untuk membina para santri. Diharapkan ada pendampingan/pelatihan/gerakan terprogram bagi para asatidz untuk terus belajar membenahi diri,” tambahnya.
Webinar ini menjadi pengantar untuk Pelatihan Konseling Pesantren Ramah Anak yang akan diselenggarakan pada bulan Mei di Ma’had Aly Zawiyah Jakarta, hari Senin-Selasa tanggal 15-16 Mei 2023, dan via daring pada hari Sabtu-Minggu tanggal 27-28 Mei 2023. Informasi lebih lanjut tentang KOPERA dan Pelatihan Konseling Pesantren Ramah Anak dapat diakses di situs www.kopera.or.id atau Instagram @kopera.or.id, serta menghubungi sekretariat KOPERA di Ma’had Aly Zawiyah Jakarta dan WA di nomor 0858-1199-4027.
(Reporter: Hesti Albastari)