Pada era kemajuan pendidikan yang terus berkembang, Kementerian Pendidikan mencetuskan konsep Kurikulum Merdeka untuk berbagai tingkatan, termasuk tingkat Paud dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Kurikulum Merdeka tak sekadar membedakan anak-anak di tingkat PAUD dengan mengajak mereka berfikir dan berdiskusi. Lebih dari itu, Muslimat DKI Jakarta berkomitmen untuk menghadirkan sentuhan ketauhidan sejak dini, mengajarkan bahwa seluruh alam semesta adalah ciptaan Allah, hal ini disampaikan oleh ketua Muslimat DKI Jakarta Bu Nyai Hizbiyah Rochim.
“Kurikulum Merdeka di bawah naungan Muslimat NU memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengenal Allah sedini mungkin. Dengan penanaman nilai-nilai agama sejak tingkat TK, diharapkan anak-anak akan mengenali hakikat keberadaan Allah sebagai pencipta alam semesta, dan hal ini akan melekat dalam ingatan mereka hingga dewasa,” kata seorang perwakilan dari Muslimat NU.
Salah satu kunci keberhasilan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka adalah peran guru. Guru di tingkat TK harus pandai memberikan motivasi kepada anak-anak untuk berfikir secara aktif. Dengan adanya Kurikulum Merdeka, para guru dituntut untuk tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran. Melalui metode-metode yang interaktif dan mengandung nilai-nilai agama, guru dapat membantu membentuk karakter anak dengan pendekatan yang holistik.
Sejalan dengan itu, peran ibu sebagai pendidik pertama dalam keluarga juga diakui pentingnya. “Jangan lupa, kita adalah ibu. Mari kita senantiasa membaca sholawat Burdah untuk mempermudah menerima ilmu dan pelajaran yang akan kita sampaikan kepada anak-anak kita. Ketika anak-anak berhasil, itu menjadi kepuasan tersendiri bagi kita sebagai ibu sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. Sebagai guru, tentu kita akan merasa malu jika ditanya anak kita tidak tahu,” ucap seorang ibu yang hadir dalam acara diskusi tentang Kurikulum Merdeka.
Selaras dengan semangat Muslimat NU, implementasi Kurikulum Merdeka di tingkat TK diharapkan akan memberikan dampak yang positif bagi pendidikan di Indonesia. Dengan menciptakan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki keimanan yang kuat, kita berharap bahwa anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Author: Wiwit Musaadah
Editor: Abdurrohman Mubarok