Hari Jumat, 29 Oktober 2021, bertepatan dengan haul pertama wafatnya ulama kharismatik dari bekasi, KH Nurul Anwar Lc. Beliau merupakan salah seorang penerus perjuangan dari seorang alim sekaligus pahlawan nasional asli Betawi, KH Noer Alie. Beliau lahir pada tanggal 21 april 1954, dari pasangan KH Noer Alie dan Hj. Siti Rohmah yang merupakan nnak ke 7 dari 11 bersaudara.
KH Nurul Anwat, Lc., yang merupakan orang asli Ujung Harapan, Babelan, Bekasi Utara, Kabupaten Bekasi, memulai pendidikannya dari Madrasah Al-Huda, Madrasah Menengah Attaqwa, hingga terakhir di Universitas Damaskus, Siria dan lulus pada tahun 1978.
Beliau merupakan hasil gemblengan langsung KH Noer Alie. Mulai dari kegiatan tadarus Al-Qur’an dan ilmu qiroah beserta pelajaran-pelajaran agama lainnya. Kemudian, ketika kuliah, beliau belajar langsung dengan para alim seperti Syaikh Prof Wahbah Zuhaili, Syaikh Prof Said Ramadhan Al Buthi, Syaikh Adib Soleh. Ketika sedang ingin melanjutkan kuliah tingkat strata 2 di Universitas Al Azhar, Mesir, beliau dipanggil untuk kembali pulang ke Indonesia oleh ayahnya, KH Noer Alir, membantu mengajar dan mengembangkan Pondok Pesantren Attaqwa Putra.
Karir organisasinya dimulai dengan menjadi ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Siria. Kemudian menjadi Pimpinan Umum Pondok Pesantren Attaqwa Putra pada tahun 1986 hingga 2020. Beliau juga tercatat menjadi Wakil Ketua Yayasan Attaqwa, Ketua Majlis Syuro Ikatan Keluarga Alumni Attaqwa, Pengurus MUI Kab Bekasi sejak tahun 1998, Ketua Umum MUI Kab. Bekasi dari tahun 2016-2020. Ketua Badan Pengawas Islamic Center Bekasi dari tahun 2008 hingga 2019.
KH Nurul Anwar yang kerap disapa Abuya ini pun melanjutkan majlis taklim yang digawangi oleh KH Noer Alie mulai tahun 1992 sampai beliau jatuh sakit di tahun 2019.
Pimpinan Umum Yayasan Attaqwa, KH Irfan Mas’ud mengungkapkan bahwa kegiatan Haul merupakan sebuah pengungkapan rasa cinta kepada mereka yang telah mendahului kita, khususnya orang tua kita dan ulama. “KH Noer Alie, selaku pendiri yayasan Attaqwa, menekankan dalam pesan-pesannya untuk tidak hanya mengutamakan masalah halal dan haram tetapi juga menekankan tentang adab dan akhlaq” ujar KH Irfan Mas’ud.
Penerus Pimpinan Yayasan Attaqwa ini juga mengingat cita-cita KH Nurul Anwar bahwa beliau sangat ingin Attaqwa melahirkan generasi seperti Syaikh Said Ramadhan Al Buthi yang pergaulannya bisa diterima ke dalam berbagai lapisan masyarakat, serta bisa menyampaikan dakwah dengan beragam cara baik lisan maupun tulisan.
KH Iman Fadllurrohman, selaku penerus KH Nurul Anwar, juga mengungkapkan agar peringatan haul ini menjadi momentum untuk terus memegang teguh ajaran-ajaran yang ditanamkan oleh KH Noer Alie dan KH Nurul Anwar. Kini semakin banyak pihak-pihak yang ingin menganggu perjuangan dakwah yang sudah dibangun dengan perjuangan panjang para pendiri Attaqwa. Ust Iman berharap agar masyarakat tetap bersatu dan tidak berpecah belah untuk Attaqwa ke depannya.
Pada acara haul pertama ini, lantunan ayat Al-Qur’an dibacakan dengan sangat indah oleh KH Minfadhlillah. Tak hanya itu, pesan-pesan agama dari KH Munawwir Aseli dan KH Raden Kholili menambah kekhidmatan acara yang diikuti oleh kurang lebih 3.000 jama’ah dan disaksikan 10.000 warga secara daring melalui channel youtube Ponpes Attaqwa Putra. Dan Acara ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Pimpinan Umum Pondok Pesantren Attaqwa Putra, KH Husnul Amal Mas’ud. *