Pada acara Penguatan Kelembagaan dan Penguatan Kapasitas Pengurus NU Se DKI Jakarta” yang diselenggarakan oleh PW RMI NU DKI, Ustad Muhammad Islah memaparkan bahwa jika kita perhatikan dari segi sejarah, semua pesantren mandiri pada awalnya. Tiap pesantren memiliki lahan dan pengembangan usaha masing-masing seperti balong (kolam) dan sawah. Sehingga adanya acara ini sangatlah relevan dan baik karena sesuai dengan kodrat awal kemandirian pesantren juga sebagai solusi adanya pengembangan atas krisis lingkungan.
Krisis lingkungan ini menjadi permasalahan yang sangatlah penting karena berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah dengan keselamatan mahluk hidup. Sebab, tidak ada mahluk hidup yang dapat bertahan pada lingkungan yang memang rusak. Artinya, manusia harus menjaga mahluk hidup lainnya agar tetap hidup serta menjaga air dan tanah agar lingkungan tidak rusak.
Menilai fenomena sosial sekarang yang terjadi saat ini krisis lingkungan kian semakin parah, seperti adanya pemerataan gunung untuk pertambangan. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Al-Qur’an bahwa apabila gunung diratakan dengan tanah maka kerusakan lingkungan akan terjadi yang tentu akan merugikan, tidak hanya bagi daerah tertentu, tetapi bagi daerah lain. Karena, masalah lingkungan tidak dapat dibedakan berdasarkan perbedaan teritorial melainkan sebagai masalah global. Artinya, apabila satu daerah rusak maka daerah lain akakn terkena dampaknya hal ini dapat dikenal dengan domino efek.
Hal mendasar yang menyebabkan kerusakan lingkungan saat ini adalah tidak adanya resapan air pada tanah. Banyak daerah yang lahannya sudah terpenuhi oleh berbagai material tidak resap air seperti cor dan aspal. Sehingga hal ini menyebabkan berbagai hal terjadi seperti banjir, merosotnya permukaan tanah dll.
Penjagaan lingkungan tidak harus bermula dari langkah yang besar, tetapi hendaklah dimulai dari diri pribadi dalam melakukan hal-hal kecil. Sebagai orang orang yang beriman maka hal yang sangat penting yang perlu perhatikan adalah bagaimana menjaga hubungan baik sesama Allah, manusia maupun lingkungan. Dengan cara adalah memahami ayat ayat Allah yang berbicara tentang pelestarian lingkungan hidup dan mampu mengimplementsikan dalam kehidupan. Pesantren sebagai lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia, menjadi tonggak adanya sumber daya manusia yang seharusnya menjadi salah satu solusi teratasinya permasalahan lingkungan melalui kemandirian ekonomi seperti tradisi kemandirian pesantren pada zaman dahulu.
Author: Abdurrohman Mubarok
Editor: Wiwit Musaadah